Pemilu 2009 telah dilaksanakan pada 9 April 2009 yang lalu (di dua kabupaten di NTT hari ini). Walaupun penghitungan hasil pemilu belum selesai dan baru akan diumumkan secara resmi oleh KPU kepada publik pada 9 Mei 2009 yang akan datang, hasil hitung cepat beberapa lembaga survei nampaknya sepakat menunjukkan bahwa Partai Demokrat akan memenangi pemilu 2009 dengan perolehan suara sekitar 20%. Menanggapi hasil hitung cepat tersebut, para elit partai politik mulai kasak-kusuk menjajagi pembentukan koalisi untuk pencalonan presiden dan wakil presiden.
Partai Golkar yang tersinggung oleh pernyataan Ahmad Mubarok bahwa Golkar hanya akan mendapat 2,5% suara pada pemilu 2009 telah menyatakan untuk mengusung calon presiden sendiri. Akan tetapi, hasil hitung cepat pemilu yang menempatkan Partai Golkar di posisi kedua atau ketiga membuat Partai Golkar bingung. Beberapa elit Golkar menyatakan lebih baik Golkar kawin lagi dengan Demokrat sementara banyak DPD Golkar menyatakan agar Golkar tetap mengusung Kalla sebagai calon presiden. Seperti halnya Partai Golkar yang bingung, nampaknya JK juga bingung dan sepertinya akan berlindung di belakang keputusan partai.
Yang lucu dari masalah koalisi dengan Partai Demokrat adalah PKS. Partai yang diperkirakan hanya akan mendapatkan 7% – 8% suara pada pemilu 2009 ini telah bertindak sebagai juru mudi koalisi. PKS sangat ingin Hidayat Nurwahid menjadi mempelai SBY sehingga mencoba mempengaruhi Partai Demokrat untuk tidak lagi menggandeng Golkar. Yang terakhir, bahkan, PKS mengancam akan keluar dari koalisi apabila Golkar diikutkan dalam koalisi Partai Demokrat. Anis Matta menyatakan bahwa PKS tidak akan berkoalisi berdasarkan pragmatisme yang merupakan ajang bagi-bagi kekuasaan. Padahal, apabila kita mau menilai lebih lanjut, siapa yang sebenarnya berpikir pragmatis apabila bukan PKS? PKS adalah partai Islam dan Partai Demokrat sebuah partai nasionalis. Agak lucu apabila partai nasionalis berkoalisi dengan partai Islam karena secara ideologi berbeda. Pada kasus ini justru diperlihatkan perilaku kekuasaan menghalalkan cara sehingga sebuah partai Islam ngotot untuk berkoalisi dengan sebuah partai nasionalis. Karena ngototnya, partai Islam itu sampai mengancam akan keluar dari koalisi apabila ada partai nasionalis lain yang diajak bergabung.
PASANGAN CAPRES – CAWAPRES TERBAIK UNTUK INDONESIA
Banyak yang mengatakan bahwa SBY – JK jilid II adalan pasangan capres – cawapres terbaik untuk Indonesia saat ini. Tidak, pasangan SBY – JK adalah pasangan terbaik untuk PD dan Golkar. Ada pula yang mencoba-coba menunjukkan bahwa SBY – Hidayat sebagai pasangan capres – cawapres terbaik. Mungkin terbaik untuk memenangkan pilres karena faktor SBY tetapi bukan yang terbaik untuk bangsa ini.
Pasangan capres – cawapres terbaik untuk Bangsa Indonesia saat ini adalah SBY – PRABOWO.
KEUNTUNGAN PASANGAN SBY PRABOWO BAGI BANGSA INDONESIA
Pasangan SBY – PRABOWO akan mampu mewujudkan Pemerintahan yang BERSIH dan TEGAS.
Kita semua tahu bahwa SBY merupakan figur yang menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Selama kepemimpinannya, SBY menunjukkan keseriusannya dalam memberantas korupsi. SBY pernah mengeluarkan pernyataan bahwa pemberantasan korupsi akan dimulai dari rumahnya sendiri. Hal ini dibuktikan ketika SBY tidak menghalangi KPK untuk memeriksan besannya, Aulia Pohan, yang diduga terkait kasus aliran dana BI ke DPR RI. Tanpa perlu banyak promosi, SBY telah menunjukkan bahwa dirinya BERSIH.
Sebaliknya, Prabowo dikenal sebagai sosok yang tegas. Berlawanan dengan SBY yang selama karir militernya didominasi sebagai perwira staf, Prabowo Subianto Djojohadikusumo (PSD) menjadi perwira komando selama karir militernya. PSD besar di Kopasus dan sempat menjadi Pangkostrad selama beberapa bulan. Sejak menjadi perwira PSD telah dikenal sebagai komandan yang tegas dan ahli strategi dan taktik tempur. Komandan pasukan tempur haruslah orang yang cakap dalam menyusun strategi dan taktik serta harus tegas mengambil keputusan karena keragu-raguan dalam mengambil keputusan akan berakibat pada seluruh pasukan. TEGAS merupakan ciri yang menonjol dari sosok Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Selain BERSIH, SBY merupakan administratur yang baik. Oleh karena itu, sinergi SBY – PRABOWO akan menghasilkan pemerintahan terbaik bagi Indonesia.
Pasangan SBY – PRABOWO akan membuat Indonesia semakin kuat di mata dunia
SBY sangat cakap dalam berpikir. PSD sangat cakap dalam bertindak. Keduanya sama-sama cerdas dan merupakan jenderal yang cemerlang pada masanya. Politik jugalah yang membuat kedua jenderal itu akhirnya tidak mampu mendapatkan pangkat jenderal dengan bintang empat. Baik SBY maupun PSD mengakhiri karir militernya dengan pangkat Letnan Jenderal.
Lepas dari krisis ekonomi 1998, di bawah kepemimpinan SBY Indonesia mampu menggerakkan perekonomiannya. Ekonomi Indonesia tumbuh positif 5% – 6% per tahun sehingga perlahan-lahan Indonesia mampu bangkit dari krisis. Sayangnya, keberhasilan dalam bidang ekonomi itu belum berhasil membuat Indonesia disegani oleh kawan maupun lawan. Keberhasilan di bidang ekonomi belum berhasil mengangkat sektor pertahanan RI sehingga Indonesia akhir-akhir ini selalu dilecehkan oleh negara tetangga. Malaysia selalu saja merongrong kedaulatan wilayah RI dan Singapura masih saja bergeming melindungi koruptor BLBI yang bersembunyi di sana tanpa Indonesia dapat berbuat apa-apa. Singapura bahkan menguasai wilayah udara Indonesia di sekitar Riau sampai Kalimantan Barat melalui perjanjian MTA I dan MTA II yang sebenarnya sudah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang. Lagi-lagi, Indonesia tidak dapat berbuat apa-apa.
Pasangan SBY – PRABOWO akan membuat citra RI semakin kuat di dunia. Saat ini, bukan kombinasi militer – sipil atau sipil – militer yang kita perlukan melainkan kombinasi terbaik putra bangsa Indonesia. SBY adalah purnawirawan jenderal yang mampu mendapatkan gelar doktor dari IPB. Di masa kemiliterannya, SBY ahli di bidang sosial politik. Sedangkan, PSD, setelah purna dari tugas kemiliterannya juga terjun ke dunia bisnis. Hal tersebut membuat PSD mampu memahami persoalan-persoalan ekonomi dan bisnis baik secara makro maupun mikro. Selain itu, PSD juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan sebagai ketua HKTI dan APPSI sehingga PSD mampu melihat persoalan teknis pertanian dan perdagangan tradisional di Indonesia, selain perdagangan internasional yang didapat dari grup perusahaannya. Pasangan SBY – PSD merupakan kombinasi yang komplit.
SBY akan memastikan perekonomian di Indonesia diselenggarakan secara BERSIH dan PSD akan dengan TEGAS memastikan bahwa hanya produk bernilai tambah yang dapat diekspor keluar dari Indonesia.
Pasangan SBY – PRABOWO merupakan pasangan yang pluralis
Baik SBY maupun PSD merupakan orang yang pluralis. SBY dan PSD bukan sektarian. SBY dan PSD sama-sama antidiskriminasi dan menganggap semua komponen bangsa ini harus bersama-sama bergerak dan bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. SBY dan PSD sama-sama berangkat dari partai nasionalis yang komitmennya pada pluralisme tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, komitmen SBY dan PSD pada NKRI juga tidak perlu diragukan lagi.
Pasangan SBY – PRABOWO yang terbaik buat kaum muda
Dibandingkan dengan pasangan lain, kombinasi SBY – Prabowo merupakan pasangan yang terbaik untuk kaum muda. SBY dan PSD masih tergolong muda. Keduanya masih sehat jasmani dan rohani dan masih produktif.
Kaum muda di Indonesia meminta agar kaum muda diberi kepercayaan untuk mengambil alih tampuk pimpinan nasional. Tentu saja, pengambilalihan kepemimpinan itu harus dilakukan melalui jalur konstitusional. Pasangan SBY – Prabowo merupakan representasi kaum muda yang akan mampu mengambilalih kepemimpinan secara konstitusional dari kaum tua. Kita tahu bahwa Golkar merupakan part
ai konservatif yang selalu mempertahankan status quo dan kurang memberikan kesempatan penuh kepada kader-kader mudanya di partai. Kita dapat melihat bagaimana Yudi Krisnandi kurang diberi peluang oleh partai Golkar. Demikian pula Fadel Muhammad. Sementara, PDI-P cenderung hanya memperhatikan Dinasti Soekarno dan hanya memberi peluang terbaik kepada keturunan Soekarno.
Partai Demokrat dan Partai GERINDRA merupakan partai baru yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum muda untuk berkarya. Baik Partai Demokrat maupun Partai GERINDRA memberikan peluang yang sama kepada kaum muda untuk menjadi calegnya. Oleh karena itu, hanya pasangan SBY – Prabowo yang dapat memberikan yang terbaik bagi kepentingan generasi muda.
Pasangan SBY – Prabowo akan mewujudkan sistem presidensiil yang kuat
Baik Partai Demokrat maupun Partai GERINDRA sama-sama memandang bahwa telah terjadi pergeseran paradigma dalam sistem ketatanegaraan kita. Sistem presidensiil yang diamanatkan oleh UUD 1945 telah digerusi selama reformasi. Akibatnya, parlemen cenderung rewel dan menghambat jalannya pemerintahan dan pembangunan. Padahal, apabila kita bercermin pada masa Orde Baru, Presiden yang waktu itu dipilih oleh MPR merupakan Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan yang kuat. Setelah Presiden dipilih langsung oleh rakyat, seharusnya Presiden menjadi semakin kuat, bukan malah sebaliknya, menjadi semakin lemah di mata DPR.
SBY – Prabowo akan mengembalikan amanat UUD 1945 bahwa Indonesia menganut Sistem Presidensiil, bukan parlementer. Kesamaan pandangan PD dan GERINDRA akan memperkuat komitmen tersebut.
Pasangan SBY – PSD akan menyederhanakan sistem perpolitikan nasional
Baik PD maupun GERINDRA setuju bahwa sistem perpolitikan nasional saat ini terlalu rumit dan penyelenggaraannya memakan sumberdaya yang sangat besar. Oleh karena itu, sistem perpolitikan nasional harus disederhanakan. SBY – Prabowo akan mewujudkan harapan masyarakat mengenai permasalahan tersebut. Keresahan, kerepotan dan kebingungan memilih dalam pemilu sudah disadari oleh SBY – Prabowo. Oleh karena itu, di bawah kepemimpinan mereka yang BERSIH dan TEGAS, harapan rakyat agar sistem perpolitikan disederhanakan akan dapat diwujudkan.
TAK PERLU DUA PUTARAN
Saya berani berpendapat bahwa pasangan SBY – PSD yang merupakan pasangan terbaik untuk Bangsa Indonesia saat ini tidak perlu bertarung dalam dua putaran menghadapi pasangan capres – cawapres yang lain. Hanya dengan satu putaran saja Indonesia akan mendapatkan pasangan pemimpin terbaik.
sowhat?
April 15, 2009
SBY-Prabowo????? Pasangan yang aneh dan tidak logis. Karena kedua-duanya bearasal dari militer. Bukan kombinasi yang bagus. Kalo SBY saya tetep setuju saja karena memang kapasitasnya cukup memenuhi. Tapi Prabowo?
oh No anak kecil yang gak pernah nongol di kegiatan kepolitikan tiba-tiba ingin kedudukan wakil presiden..Woww nyadar diri lah bung prabowo. mendingan nyari ilmu politik yang mumpuni dulu. wong bisanya cuma pertanian doang. itupun pasti juga omong doang gak bisa praktekke. emangnya aspal indoesia mau digali dan ditanami padi ????? realistis sedikit. memang sih negara berkembang butuh sektor pertanian untuk menopang kehidupan. Tapi itu saja tak cukup. Perlu teknologi yang canggih. emang prabowo bisa mikir sampai segitu ya?????
SBY – ??? oke asal bukan dari militer karena SBY sudah dari militer. jadi demi keseimbangan dan kebaikan semuanya sebaiknya wakil jangan dari militer, apalagi prabowo.nanti malah digalakkan macul bersama tentunya mencangkul aspal di jalanan.
mestinya yang menulis ini adalah fans berat prabowo jadinya tidak bisa melihat secara objektif. prabowo..oh no..jauhkan kami dari prabowo.. bye bye anak kecil..
Yusuf
April 15, 2009
Cobalah berpikir realistis dan rasional Bung.
Lihat sekeliling, dan definisikan permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia. Lalu, tantang diri Anda untuk merumuskan cita-cita Nusantara itu apa saja. Kemudian, kembalikan ke rencana Pilpres 2009 nanti.
Kalau saya pikir, rasanya sangat rasional kalau duet SBY-Prabowo itu mengantar Tanah Air kita mencapai cita-cita bersama. Ini jauh lebih rasional apabila dibandingkan kombinasi antara SBY dengan Cawapres-cawapres yang lain.
Paranoid dengan (mantan) militer naik di panggung politik???
Scrap that shit! Sudahlah, jujur saja. Kita akui kader-kader militer memang banyak yang lebih Nasionalis daripada kader-kader parpol yang 100% sipil. Ini jadi catatan bagi kedua kelompok sih, bagaimana kader sipil mampu menunjukkan nasionalismenya, tanpa ada kepentingan jangka pendek memperkaya diri, ingin langgeng berkuasa, atau cuma bisa ngomong tapi nggak bisa berbuat.
Kader militer pun juga harus mampu men-demiliterisasi sikapnya, dengan menunjukkan bahwa mereka itu nggak boleh otoriter saat jadi pemimpin negeri ini.
Jadi, marilah kita mencoba berpikir rasional sebelum menentukan pilihan pemimpin yang tepat yang akan memimpin Rakyat menuju kemajuan.
Untuk Indonesia yang BERSIH & TEGAS, saya kira sah-sah saja duet SBY-Prabowo ini.
Merdeka!!!
Moh Arif Widarto
April 15, 2009
Terimakasih Mas Yusuf sudah memebri tanggapan kepada Mas Sowhat dengan baik. Saya setuju dengan Mas Yusuf agar kita berpikir realistis dan rasional demi bangsa dan negara.
Moh Arif Widarto’s last blog post..SBY – PRABOWO Kombinasi Capres – Cawapres Terbaik untuk Indonesia Saat Ini
omdo
Mei 13, 2009
substansi tanggapan saya setuju dengan pendapat sowhat, akan lebih baik lagi kalau penulisannya tidak emosional seperti ambisinya prabowo.
prabowo belum pernah memberikan bukti karyanya untuk kesejahteraan rakyat,
yang ada dia diberhentikan dari tni terus ke luar negeri balik lagi di dukung sama keluarganya hasyim.
koq tiba-tiba buat partai dengan dukungan hasyim dari penjualan salah satu pabrik minyaknya di luar negeri.
mau jadi presiden lagi ……. masya ALLAH…
saking ambisiusnya si prabowo, para caleg gerindra dpr-ri nomor 1 dan 2 didanai dan didukung atribut, dll, dengan target seluruh indonesia ada caleg yang menang….. nyatanya ??? tingkat keberhasilan tidak sampai 5 % .
mengetahui hasil pileg tidak bisa mengusung dirinya, terus keliling ke partai-2 buat manuver……
sadar dong….. caleg gerindra di dapil cuman bisanya jualan iklan prabowo terus tingkahnya arogan…. rakyat tidak suka arogan calegnya dan tidak mau dibohongi dengan ucapan iklan… jadilah partai iklan.
calegnya cengeng….. tidak punya militansi…..rakyat cuman di obral janji iklan. Tidak punya konsep pribadi.
buktinya tulisan si arif ini, kebanyakan konsep dan ide membanggakan diri sendiri istilah lain sering masturbasi. sma nusantara saja di banggakan….. kaya sekolahan harvard di usa saja.
hi…. arif tahu diri lah… anda baru kemarin sore main di politik…. bicaranya kaya politikus handal….
nama sudah pakai arif… berprilaku arif dong…. !!!
kasian…
Iwan Susanto
April 15, 2009
Wah.. saya juga pernah denger temen Saya bilang begitu.. Nampaknya sih bagus jika SBY dan PSD bersatu.. sama sama tegas dan memiliki visi dan misi yang realistis..
Iwan Susanto’s last blog post..Pulsa Elektrik Murah untuk dijual lagi, transaksi bisa sambil chating / Yahoo!Messenger
manja
April 16, 2009
Menurut Q sih, cocok banget seandainya SBY bersanding dengan Prabowo, biarpun keduanya sama2 dari militer tapi kan mereka punya kelebihan dan kekurangan sendiri2 yang mana keduanya dapat saling melengkapi,,biar tercapai tujuan negara yang bersih dan tegas,,,Buat sowhat, jangan suka menyepelakan kemampuan orang kyak gt, blm tentu kmu juga mampu,pasti sowhat itu orngnya syirik ya kalo liat orang lain sukses,,,gak baik bung sikap kyak gt,,,
manja’s last blog post..Menghindari Kejahatan Carding
eva
April 16, 2009
udh jangan cuma ngomong az… kami semua butuh bukti bukan omong kosong.
siapa pun yang nanti nya jadi capres & cawapers . tolong bukti kan semua janji
nya..
KAMI BUTUH BUKTI BUKAN OMONG KOSONG …. !!!
Makasih
Diah
April 16, 2009
Pasangan yang benar2 serasi dan pas banget..
mudah2-han bisa terwujud 🙂
Diah’s last blog post..Ampun Rumahku Kebocoran
mu2l
April 16, 2009
Salah satu masalahnya di prabowo sendiri, opo gelem prabowo dadi wapres? lha wong penginnya dadi presiden. Kalau maunya ngajak benar-benar REALISTIS sih seharusnya prabowo nyapresnya 2014, siapa tahu pemilu saat itu hasil partainya lebih baik.
qqq
April 17, 2009
Saya sangat setuju pasangan SBY-Prabowo. Saya yakin Bangsa Indonesia akan lebih cepat maju. Karena sebenarnya bangsa ini sebenarnya sangat kaya, namun salah asuh/salah pimpin.
Tapi, bagaimana ya caranya menyatukan kedua pemimpin ini? Apa yang bisa kita lakukan agar kedua pemimpin ini bersatu, untuk Indonesia yang lebih baik? Tolong sumbangkan pendapat anda.
Salam
valdy oktafianza
April 17, 2009
saya yakin kalau kedua pemimpin ini mampu bersatu, Indonesia akan dapat mengejar ketertinggalan 11 tahun terakhir ini. Menjadi Dwitunggal yang BERSIH dan TEGAS!!
Yes for SBY-PSD!!
valdy oktafianza
April 21, 2009
ternyata bang kombor mewakili sebagian rakyat Indonesia yg disurvei oleh Puskaptis. Saat ini PSD termasuk 3 besar pilihan masyarakat utk mendampingi SBY.
http://www.rakyatmerdeka.co.id/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=73972
JK Paling Pas Dampingi SBY, Prabowo di Urutan Tiga
Senin, 20 April 2009, 20:21:03 WIB
Laporan: Desy Wahyuni
Jakarta, RMonline. Mungkin beberapa partai politik yang berkoalisi dengan Partai Demokrat boleh tidak suka dengan sosok Jusuf Kalla (JK). Namun, apa yang mau dikata ketika mereka melihat hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
Hasil survei ini, ternyata masih menempatkan sosok JK sebagai yang paling disukai untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pemilihan Presiden mendatang.
Dari survei yang dilakukan dari tanggal 13 sampai 17 April 2009 lalu, masyarakat yang menginginkan JK kembali bersama SBY sebesar 28,72 persen.
“Survei ini dilakukan dengan menggunakan teknik Multistage Random Sampling di 33 provinsi dengan margin error kurang lebih 3 persen dan tingkat keyakinan 95 persen,” ujar Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid, di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Senin (20/4)
Sementara untuk pasangan lain untuk mendampingi SBY yang dipilih publik adalah Sri Sultan Hamengkubowono dan Hidayat Nur Wahid di posisi kedua dengan prosentase sama, yakni 23,40 persen.
Yang mengejutkan adalah sosok capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia ada di posisi ketiga 10,64 persen, sebagai sosok yang diinginkan masyarakat untuk bergandengan dengan SBY.
Disusul kemudian Sri Mulyani dengan 5,32 persen. Sementara Akbar Tandjung ada diurutan kesembilan dengan perolehan 1,06 persen.
Menurut Husin, publik menilai duet SBY-JK dinilai responden masih bagus. Itu terlihat dari hasil survei untuk citra pemerintahan SBY-JK dan citra figur SBY–JK. Untuk citra pemerintahan yang mengatakan baik ada 90,08 persen, sedangkan untuk citra figur ada 91,56 persen.
Kondisi ini yang membuat masyarakat mengharapkan duet SBY-JK ini diteruskan. Hal ini tergambar dari besarnya minat publik menginginkan keberlanjutan pembangunan sebesar 46,77 persen. Sekalipun ada yang menginginkan perubahan dan pembaruan baik program dan pemerintahan sebesar 43,55 persen. Dan yang menjawab tidak tahu ada 9,68 persen.
Sedangkan untuk calon wakil presiden, hasil survey menempatkan JK paling diminati masyarakat sebesar 26,80 persen, urutan kedua Hidayat Nur Wahid 25,77 persen, ketiga Sri Sultan HB 20,62 persen.
Di urutan keempat Sri Mulyani 10,31 persen, disusul Prabowo 8,25 persen serta Din Syamsudin dengan 3,09 persen dan terakhir Sutiyoso, Andi Mallarangeng dan Akbar Tandjung masing memperoleh 2,06 persen dan 1,03 persen. [ald]
ADHI SUBAGIO
April 21, 2009
Saya juga sangat setuju dengan pasangan SBY-PSD…..akan tetapi…yg saya dengar dari mulut prabowo sepertinya dia tidak suka bergabung dengan SBY yg saya tau saat dia(prabowo) diwawancarai oleh TRANS TV dia mengatakan bahwa SBY telah menutup akses PSD untuk menuju istana dengan berbagai cara nah…meskipun dalam hati kecil saya, sangat setuju pasangan ideal ini akan tetapi saya sangat pesimis kalau SBY bisa berpasangan dengan PSD tetapi seandainya oleh berbagai hal…ternyata mereka bisa berpasangan maka…Saya sangat setuju dan saya berjanji akan pilih mereka SBY_PSD bravo indonesia
parno
April 21, 2009
benertu pasangan yang aneh!menurut saya dalam pemerintahan SBY dah bagus!menurut saya lebih bgs lg kalau SBY sekarang dipasangkan Capres dari partai islam seperti PKB,PAN,PKS atau partai islam yang lain.Dengan demikian pemerintahan di Indonesia akan semakin kuat dan ehat.
Alvin
Mei 7, 2009
Untuk tanggapan yg paling atas, makannya jangan cuma dikota yang cuma tau hasil pertanian lo harus tau juga dong bgmn proses pertanian yg ada di desa sehingga anda tau bgmn bisa menghasilkan yg anda makan dikota. Pake otak dong dan buka tu mata, emang lo nanamnya di kota. Yg PSD maksud itu petani tolol bukan orang seperti lo yg cuma tau makan hasil pertaniannya.
Roland Pirade
April 21, 2009
Pasangan yg keren..! I agree. Tp itu sngat slt terealisasi. Memang keingnan tuk buat pmrntah yg brsh dan tgas kmgkinan bs dwudkan SBY-PSD,. Namun mari simak, krn faktor ktgasan inilah yg buat PSD kemgknan mnlak mnjd Wapres krn sempat mngatakn mju dlm pemlhan Capres. Masa org tgas plin-plan. Scra karaktr juga keduanya slt disatukan. Prabowo yg tgas mgkn sj akn mnlak kptusan SBY slku pmpnannya bila ia(PSD) telah memutskan sesuatu., ingt sj kasus antra Wiranto(slku pmpnan PSD) vs Prabowo bbrp thn silam. Ini bs mnnjukkan prbdaan karakter mncolok dari kedua purnawirawan militer ini..
Tapi sy ttp brhrap yg trbaik bg Indonesia, bila SBY-PSD yg trbaik, sy hrs realstis. God Speed Indonesia..!!
Alvin
Mei 7, 2009
Buat sowhat, lu tau ga secara umum tanaman ditanam dgn media apa? Jangan2 lo jawabnya aspal. Pantasan lu kaga lulus2 tk. Anak tk aja klo nanam pake tanah. Dasar lu aja yg besar tapi otak tumpul. Lagian PSD kagak mau jadi cawapres. Lo punya tv kaga? Kalo punya sring2 nonton tu berita. Ato lo ini orgx oon kale.